Detail Cantuman Kembali
A Beautiful Mind
Buku pemenang National Book Critics Circle Award 1998 untuk Biografi, dan finalis Pulitzer Prize
Buku yang menjadi inspirasi film produksi DreamWorks dan Universal Pictures yang dibintangi oleh Russell Crowe
John Forbes Nash, Jr. adalah salah satu genius matematika Amerika Serikat paling menonjol di antara teman-teman segenerasinya. Pada usia dua puluh satu tahun ia adalah seorang mahasiswa pascasarjana yang cemerlang, bandel, menyebalkan, sekaligus sangat eksentrik di Princeton University ketika ia menemukan beberapa prinsip matematika-yang kini disebut kesetimbangan Nash-yang sangat penting untuk teori permainan atau same theory.
Pada usia tiga puluh satu tahun, tatkala sedang berada di puncak kariernya yang cemerlang serta tidak lama setelah menikah dengan seorang fisikawan muda yang cantik, Nash mendadak menderita mental breakdown yang sangat merusak dan belakangan didiagnosis menderita skizofrenia. Di bawah terpaan khayal-khayal yang menyiksa, dan membuatnya tidak berdaya, serta berulangkali harus meringkuk di balik tembok rumah sakit jiwa, Nash terpaksa menghabiskan tiga dasawarsa berikutnya sebagai sosok pendiam yang hanya sesekali muncul bak hantu di lingkungan kampus Princeton University.
Ketika usianya mencapai enam puluh tahun, kesehatannya semakin memburuk, dan keberadaannya praktis terlupakan, tiba-tiba dua keajaiban terjadi-yang pertama adalah kesembuhan yang hampir tak disangka-sangka dari skizofrenia, sedangkan yang kedua adalah keputusan Panitia Hadiah Nobel untuk menghargai prestasi gemilangnya di masa lampau. Dua mukjizat yang mengembalikan dunia kepadanya.
"Baru dua paragraf, tapi saya langsung terpikat! A Beautiful Mind sangat menarik, sangat menggugah, terutama ketika bercerita tentang kisah hidup Nash dan prestasi-prestasinya, serta wawasan simpatiknya yang mengagumkan ketika membahas kegeniusan dan skizofrenia."
-Oliver Sacks
"Sylvia Nasal bercerita tentang kehidupan Nash di Princeton sewaktu gairah intelektualnya tengah berkobar, tentang sumbangannya yang cemerlang pada teori permainan, dan, yang paling penting, ia mcmberikan penuturan yang menyentuh dan simpatik tentang masa ketika sang tokoh tenggelam ditelan badai skizofrenia."
-Sunday Telegraph
I
925 NAS a
979-22--14642
925
Text
Indonesia
PT. Gramedia Pustaka Utama
2005
Jakarta
ix+625 hlm.; 11 x 20 cm
Kisah Hidup Seorang Genius Penderita Sakit Jiwa yang Meraih Hadiah Nobel
LOADING LIST...
LOADING LIST...